Majalah Hindu Raditya

My blogs

About me

Location Denpasar, Bali, Indonesia
Introduction Raditya berarti Matahari. Majalah Hindu Raditya memakai lambang Omkara dalam standar penulisan internasional, dikelilingi oleh symbol sinar matahari yang dibuat dengan artistik. Berdiri Oktober 1995, penerbitan ini bernama Pustaka Hindu Raditya. Hal ini untuk menyiasati karena saat itu dibutuhkan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Dengan nama Pustaka Hindu Raditya, penerbitan ini digolongkan sebagai buku. Setelah SIUPP dihapuskan tahun 1999 namanya diganti menjadi Majalah Hindu Raditya, majalah Hindu pertama di Indonesia. Majalah ini didirikan oleh Putu Setia (sejak 21 Agustus 2009 beliau menjadi pendeta Hindu dengan gelar Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda), seorang jurnalis yang perhatiannya sangat besar bagi kemajuan Hindu. Ia didukung oleh tokoh-tokoh dan para cendekiawan Hindu seperti Dr. I Made Titib, Drs. Ketut Wiana, Agus S. Mantik dan belakangan banyak sekali intelektual dan pemikir Hindu bergabung. Hanya di Raditya ini ditemukan pakar-pakar Hindu yang menuangkan pikiran dan pendapatnya. Kini majalah ini beroplag 9.750 eks dan tersebar di seluruh Indonesia.